Rabu, 29 April 2020

Permainan Anak Tradisional Daerah Jangan Sampai Punah


Permainan Tradisional 

Kebanggan tiada taranya. Karena Nusantara kaya dengan budaya sertatradisi setiap daerah yang sangat beragam. Sayang kiranya kalau tradisi daerah banyak yang dilupakan bahkan mungkin ditinggalkan begitu saja. terutama yaitu budaya permainan tradisional daerah yang menutut saya sangat menarik ini. Karena mereka jaman sekarang lebih tertarik dengan permainan yang canggih yang berada di Android atau di Komputer dan Play Station. Nah untuk itu saya mencoba mengajak pengunjung blog untuk melihat dan memahami tentan

permainan trdisional yang ada di Indonesia.

1. Permainan Tradisional Meriam Bambu
Permainan yang satu ini sering kali dimainkan oleh anak-anak ketika menjelang puasa atau saat puasa. Permainan tradisional meriam bambu ini mempunyai suara yang sangat keras, bahkan jika menggunakan karbit, suara meriam bambu bisa terdengar dari jarak 1-2 km.
Akan tetapi permainan ini sekarang sudah tidak dimainkan lagi oleh anak-anak modern, mungkin hanya di sebagian kecil daerah saja yang memainkannya.




2. Permainan Tradisional Masak-masakan
Permainan yang satu ini adalah permainan yang sering dimainkan oleh anak perempuan. Alat dan bahan yang digunukan cukup mudah di dapatkan seperti, kaleng, air, daun-daunan, muntu, cabai, korek untuk menyalakan api dan sebagainya.
Permainan ini terkadang juga dimainkan oleh anak laki-laki yang memang suka dengan masak-masakan.






3. Permainan Tradisional Mobil-mobilan
Permainan mobil-mobilan ini sangat digemari oleh anak laki-laki, bahan yang digunakan untuk membuat mobil-mobilan bermacam-macam mulai dari kulit buah kakao (kopi coklat), pelepah pisang, sepet (serabut kelapa), kulit maja dan sebagainya.
Cara membuatnya cukup dengan membentuk bahan tadi seperti mobil dan memberinya ban, sangat mudah untuk dilakukan, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dan mobil pun sudah bisa kita gunakan untuk bermain.


4. Permainan Tradisional Sepakbola Kampung

Permainan yang satu ini sering dimainkan dihalaman rumah, jumlah pemainnya pun tidak dibatasi. Keseruan dari permainan tradisional ini jika dibandingkan dengan permainan yang ada di smartphone sekarang ini tentu jauh berbeda.
Akan tetapi ini sangat disayangkan karena sekarang jarang sekali yang memainkan sepak bola kampung, kebanyakan anak sekarang lebih suka bermain playstation.




5. Permainan Tradisional Layangan
Permainan tradisional yang selanjutnya adalah permainan layangan, merupakan permainan tradisional yang masih bertahan di jaman sekarang, namun sudah mulai berkurang peminatnya.
Permainan layangan di buat dengan menggunakan bambu yang diikat dan di beri sampul menggunakan kertas atau plastik hingga berbentuk.
Cara memainkannya cukup dengan menerbangkannya, terkadang juga terjadi adu di udara, maksudnya adalah dengan mengadu benang yang di pakai untuk menerbangkannya di udara, yang menang adalah yang mampu memutuskan benang lawan kita.

6. Permainan Tradisional Gasing
Permainan tradisional yang keenam adalah gasing, ini merupakan permainan sejak jaman kuno hingga sekarang. gasing ini berbentuk seperti ufo dan memiliki pentolan di kepalanya.
Cara memainkannya yaitu dengan melilitkan tali di pentolannya tadi dan melemparkan sekuat-kuatnya ketanah dengan menggunakan teknik, maka gasing tersebut akan berputar. Untuk memainkan permainan tradisional ini memang dibutuhkan ketrampilan.




7. Permainan Tradisional Pletekon atau Jedoran

Permainan ini dibuat dengan menggunakan bambu yang mempunyai ukuran kecil tapi kuat, permainan ini sejenis tembak-tembakan namun peluru yang digunakan menggunakan bunga jambu air yang belum mekar atau bisa disebut dengan pentel jambu, peluru juga bisa menggunakan kertas yang dibasahi.
Ada juga yang hampir sama dengan permainan ini yakni permainan tulup, jadi permainan ini terbuat dari blombong  pepaya (batang daung pepaya) yang di dalamnya diisi dengan lidi. Jadi permainannya hampir sama dengan panahan.

8. Permainan Tradisional Congklak atau Dakon

Permainan tradisional ini sudah dikenal di seluruh nusantara, congklak atau dakon berbentuk papan yang memiliki 16 lubang. Untuk memainkannya menggunakan biji yang terbuat dari kulit/cangkang kerang, bisa juga menggunakan batu. Biji congklak berjumalah 98 butir dan yang dapat memainkannya hanya 2 orang saja.
Cara bermain congklak yaitu dengan menentukan siapa dulu yang akan jalan, kemudian pemain harus mengambil biji dari salah satu lubang menuju lubang yang sudah ditentukan yang berada di sebelah kiri dan kanan.
Ambil semua biji satu persatu ke lubang yang sudah ditentukan tadi sampai habis, yang duluan habis itulah yang menjadi pemenang.

9. Permainan Tradisional Engkleng atau Engklek

Permainan tradisional engklek masih dimainkan, biasanya permainan ini dimainkan disekolah saat jam istirahat. Engkleng atau engklek ini dimainkan oleh anak perempuan dan juga anak laki-laki. Bisa dimainkan oleh 2 orang sampai 5 orang. Cara memainkan ini dengan menggambar kotak-kotak pada latar atau halaman.
Buatlah 9 kotak yang terdiri dari 3 kotak vertikal dan disambungkan dengan 3 buah kotak horizontal, kemudian di tambah lagi dengan satu kotak diatas dan 2 kotak horizontal lagi di bagian bawah.
Satu persati pemain bergiliran melompat pada kotak-kota yang telah dibuat dengan menggunakan 1 kaki, jika terjatuh haruslah meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran.

10. Permainan Tradisional Ular Naga Panjang

Permaian tradisional ini dulu sangat di gemari oleh anak umur 5-12 tahun termasuk kita saat itu. Biasanya permainan ini dimainkan lebih dari 7 anak, 2 anak sebagai penjaga dan sisanya akan berjalan melewati penjaga.
Untuk menentukannya biasanya kita terlebih dahulu hompimpa. Setelah ditentukan siapa yang menjadi penjaganya, maka sisanya secara otomatis berbaris dengan posisi tangan diletakkan diatas pundak temannya didepan. Kemudian sambil berjalan melewati penjaga dan sambil menyanyikan lagu ular naga panjang.
Jika lagu atau nyanyian tadi sudah selesai maka sang penjaga akan salah satu orang dan orang yang tertangkap haruslah keluar dari barisannya.

11. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik

Permainan tradisional yang slanjutnya bernama betik atau gatrik, didaerah saya lampung, populer dengan sebutan bentik. Permainan ini dimainkan oleh 2 kelompok atau 2 kelompok yang terdiri lebih dari 2 orang.
Alat yang digunakan untuk bermain bentik ini sangat sederhana yaitu, 2 potongan kayu atau bambu dengan ukuran kecil dan panjang.
Cara memainkannya terlebih dulu kita buat lubang di tanah, bisa juga meletakkan 2 batu dan taruh bambu kecil diatasnya, kemudian pukul. Jika lawan kita tidak bisa menangkapnya maka akan kita beri hukuman untuk menggendong kita.

12. Permainan Tradisional Boi-boian

Permainan yang ke 12 adalah Boi-boian, permainan tradisional ini merupakan permaian yang sering dimainkan disuatu daerah di Nusantara. Kita jarang melihat permainan boi-boian karena mungkin hanya terdapat di daerah kita saja. Permianan ini dimainkan oleh 5 sampai 10 orang.
Cara bermain boi-boian yaitu dengan menyusun batu lempengan. Kemudian kita lempar lempengan tersebut menggunakan bola kecil, jika tumpukan tadi roboh maka penjaga harus mengambil bola dan dilemparkan pada pemain yang lain.

13. Permainan Tradisional Gobak Sodor

Permainan tradisional ini selain disebut gobak sodor juga ada yang menyebutnya benteng sodor, karena dalam permainan ini ada beberapa kelompok yang menjaga benteng dari lawan mereka.
Dalam permainan ini satu kelompok terdiri minimal dua orang, tentukan siapa yang menjadi penjaga benteng dan siapa yang akan melewati penjaga benteng.
Jika sudah maka yang akan melewati benteng harus berusaha melewati benteng tanpa di sentuh. Dalam permainan ini kita harus kompak dengan kawan kita jika ingin menang.

14. Permainan Tradisional Egrang

Permainan selanjutnya adalah egrang, untuk menggunakan egrang ini tidak mudah, dari kecil sampi sekarang saya masih belum bisa menggunakan egrang, sangat sulit karena dibutuhkan keberanian dan juga keseimbangan.
Egrang terdiri dari 2 tongkat yang tingginya sekitar 150 cm terbuat dari bambu, di bagian bawah di beri pijakan untuk dijadikan pijakkan kaki kita.

15. Permainan Tradisional Lompat Tali

Permainan lompat tali ini mengguankan karet, kita juga bisa membuat talinya sendiri dengan menggunakan karet gelang yang disambung menggunakan tali simpul. Permainan ini dimainkan minimal 3 orang, 2 orang yang memegang tali dan yang lainnya yang melompat.
Dalam permainan ini jika kita tidak bisa melompat maka kita harus mengulanginya dari awal, lompatan yang tertinggi dari permainan ini sampai di atas kepala kita.

16. Permainan Tradisional Kelereng

Permainan kelereng ini sangat populer di kalangan anak laki-laki. Untuk bermain kelereng cukup mudah, tinggal menyetil kelereng ke arah lawan, jika kita mengenai kelereng tersebut maka kita akan menang dan kelerengnya akan menjadi milik kita.
Tapi jika tidak kena maka lawan akan gantian mengincar kelereng kita, permainan ini dilakukan minimal oleh 2 orang.

17. Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan bola bekel sangat populer pada tahun 2003 hingga sekarang. Cara memainkan bola bekel ini membutuhkan keahlian karena tidak semudah seperti yang kita lihat, butuh beberapa kali mencoba agar bisa memainkannya.
Untuk memainkan bola bekel selain kita memerlukan bola bekel itu sendiri kita juga butuh butuh biji bekel, biasanya terbuat dari kulit kerang.
Cara memainkannya yaitu dengan melambungkan bola bekel keatas semabri membalik biji bekel, kemudian kita tangkap bola yang kita lambungkan tadi, begitu seterusnya sampai selesai.

18. Permainan Tradisional Petak Umpet

Permainan ini sangat populer, cara memainkannya dilakukan lebih dari 2 orang, semakin banyak yang ikut serta maka permainannya akan semakin seru.
Cara memainkannya sangat mudah, salah satu orang dijadikan penjaga yang tugasnya untuk mencari teman lainnya yang mengumpet.
Biasanya mereka mengumpet di belakang pohon, di atas pohon dan lain-lain. Jika penjaga berhasil menemukan maka, yang ditemukan tadi akan gantian menjadi penjaga.

19. Permainan Tradisional Cublak-cublak Suweng

Permainan Cublak-cublak suweng ini asalnya dari daerah jawa, Permaianan ini sudah sangat lama di kenal oleh masyarakat indonesia, nama dari cublak-cublak suweng itu sendiri diambil dari kata cublak yang mempunyai arti tempat, dan suweng yang artinya perhiasan yang berharga.
Jadi kesimpulan dari permainan tradisional cublak suweng adalah permainan untuk menyembunyikan perhiasan di suatu tempat.
Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laku maupun anak perempuan, biasanya berjumlah 4 hingga 7 anak, saat bermain juga di iringi nyanyian cublak-cublak suweng.

20. Permainan Tradisional Ngadu Muncang

permainan ngadu muncang saat kecil
Ngadu muncang merupakan permainan anak laki-laki, ngadu muncang adalah permainan yang dilakukan oleh 2 orang yang memiliki kemiri. Untuk bermain ngadu muncang kita memerlukan bantalan untuk menggepit kemiri.
Bantalan terbuat dari kayu yang keras, bantalan ini di letakkan di atas muncang yang mau diadu.
Kemudian bantalan tersebut dipukul, nguncang siapa yang bisa bertahan dari pukulan tersebut maka dilah yang menjadi pemenangnya.

21. Permainan Tradisional Mallogo/Allogo

Permainan mallogo atau biasa disebut dengan allogo ini berasal dari sulawesi selatan. Dalam permainan ini terkandung nilai kejujuran dan juga sportivitas.
Walapun Allogo saat ini sudah jarang dimainkan namun masyarakat sulawesi sulatan tepat merasa rindu untuk melihat permainan Allogo. Hal ini terbukti karena mereka sangat terikat dengan tradisi leluhurnya.
Permainan Allogo ini terbuat dari tempurung kelapa yang dibentuk menjadi segitiga, kemudian di pukulkan dengan sepotong bambu yang sudah dibelah kemudian dibentuk seperti bentuk dari pemukul golf.
22. Permainan Tradisional Tuan Dosep

segara.id
Permainan ini termasuk permainan yang sudah ada sejak terjadinya penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Permainan tuan dosep terdiri dari 1 orang anak yang berperan sebagai si miskin, ia meminta kepada kelompok yang mempunyai banyak jumlahnya.
Si miskin melakukan pemilihan dari kelompok anak si kaya, si miskin akan berjalan maju dengan menyebutkan nama anak yang akan ia minta. Demikian seterusnya sampai jumlah kelompok anak si kaya habis
.
23. Permainan Tradisional Bebentengan

Permainan bebentengan merupakan permainan tradisional yang berasal dari daeraj jawa barat, namun permainan ini sangat populer di seluruh nusantara. Bebentengan dimainkan oleh 2 kelompok yang ke duanya memiliki benteng yang terbuat dari pilar, tiang, atau pohon.
Dalam permainan bebentengan ini, setiap anggota memiliki tugasnya sendiri-sendiri, ada yang menjadi penyerang, mata-mata, pengganggu dan ada juga yang bertugas menjadi penjaga benteng.
Permainan ini membutuhkan kecepatan dalam berlari serta pengaturan strategi yang bagus agar bisa menang. Manfaat dari permainan bebentengan adalah mengasah kerjasama, kecerdikan serta membantu tumbuh kembang fisik anak.

24. Permainan Tradisional Lari Tempurung

Permainan ini merupakan salah satu permainan yang selalu menghimbur dalam setiap kegiatan, dan juga permainan lari tempurung ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak, akan tetapi orang dewasa juga ikut memainkannya.
Permainan ini biasa dimainkan saat ada perlombaan, untuk peserta tidak dibatasi jumlahnya, cara membuat alatnya pun sangat mudah.
Kita tingggal mencari tempurung kelapa yang di belah kemudian di beri lubang dan dipasang tali pada bagian yang sudah kita beri lubang tadi. Kemudian pada ujung tali diikatkan pada kayu pendek yang berfungsi sebagai alat untuk kita pegang.

25. Permainan Tradisional Hantu Buta

kuliahpaudub.wordpress.com
Di dalam permainan hantu buta ini sangat baik untuk psikologis anak, permainan hantu buta dimainkan dengan mata tertutup hal ini sangat menarik bagi anak.
Permainan hantu buta menggunakan dua orang yang berperan sebagai hantu, ia harus menebak siapa nama lawan yang sudah ia tangkap.
Untuk cara bermain hantu buta ini, terlebih dulu kita membuat lingkaran, bagi anak yang keluar dari lingkaran tersebut maka ia di diskualifikasi.
Jika pemain tertangkap oleh hantu, maka hantu akan mebebak siapa nama yang tertangkap, jika benar maka yang terangkap akan menjadi hantu, begitu seterusnya sampai pemain habis.

26. Permainan Tradisional Bola Kasti

Dalam permainan bola kasti ini terlebih dulu kita buat garis tempat pemukul, dan 3 buah kolom lingkaran yang berfungsi sebagai tempat persinggahan yang telah memukul bola nantinya.
Sebelum kita mulai permainan bola kastinya terlebuh dulu dibuat 2 regu, peraturan dari permainan ini adalah satu orang yang menjadi pemukul bola kasti, satu lagi yang menjadi pelempar bola kasti yang mengarahkan bola kepemukul bola kasti.

27. Permainan Tradisional Mendorong Ban

Dalam permainan mendorong ban ini kita memerlukan kelincahan berlari sambil mendorong ban agar tetap pada jalurnya.
Alat yang diperlukan adalah peluit, digunakan sebagai aba-aba dimulainya perlombaan, kemudian ada ban dan juga gayu, sebagai alat utama yang digunakan dalam permaianan mendorong ban ini.

28. Permainan Tradisional Kokotek

Permainan kokotek terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok koko dan kotek (diambil dari suara ayam jantan dan betina).
Cara bermain kokotek yaitu grup kotek harus bisa melewat 5 garis dari titik dimulainya pertandingan kemudian ia kembali lagi menginjakan kaki pada garis finish di garis yang kelima.
Pada setiap garis ada ayam jantan yang bersiap untuk menangkap ayam bentina yang ingin lewat. Semua pemain diharuskan melewati garis sampai garis kelima dan kembali lagi.

29. Permainan Tradisional Kanikir

Kanikir berasal dari manado atau minahasa, merupakan permainan yang dulunya sangat digemari. Cara bermainnya sangat mudah, kanikir (kelereng) ditempatkan pada sudut garis-garis seperti tangga yang dibuat di atas tanah.
Kemudian kita mengincarnya dengan menggunakan gaco, semacam kelereng jagoan kita yang kena paling banyak maka dia yang menjadi pemenangnya.
Ada juga yang bermainnya dengan menggali lubang dan melemparkan kanir ke lubang yang telah dibuat tadi dengan jarak yang ditentukan, disini yang paling banyak memasukkan kelubang maka di yang jadi pemenangnya.

30. Permainan Tradisional Balogo

Permainan balogo adalah jenis permainan yang berasal dari suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan. Permainan ini dimainkan oleh anak-anak hingga orang remaja, namun umumnya yang sering memainkan hanya kaum pria saja.
Nama balogo ini diambil dari kata logo yang artinya permainan menggunakan alat logo. Logo tersebut dibuat dari tempurung kelapa yang ukuran pada garis tengahnya 5-7 cm dengan ketebalan antara 1-2 cm.
Bentuk dari alat logo ini beraneka ragam, ada yang mempunyai bentuk bidawang (bulus), penyu, segitiga, bundar, dan masih banyak lagi.

31. Permainan Tradisional Sepak Sawut

Permainan sepak sawut merupakan permainan yang tidak hanya digemari oleh kaum muda akan tetapi orang tua juga ikut memainkannya.
Sepak sawut adalah permainan seperti sepak bola pada biasanya, namun yang jadi pembeda adalah pada bolanya, bola yang digunakan diberi api.
Bola dari bola sawut terbuat dari bongkahan serabut kelapa yang terlebih dulu airnya di hilangkan, kemudian direndam dengan minyak tanah selama beberapa hari.
Agar lebih seru permainan bola sawut ini sering dimainkan pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu seadanya, karena penerangan utama dihasilkan dari bola api yang dimainkan.

32. Permainan Tradisional Patah Kaleng

Permainan ini merupakan permainan inovasi yang dibuat oleh anak-anak papua, didalam permainan ini juga menggunakan bola kaki, namun dalam permainan patah kaleng ini tidak ada gawangnya, jadi tidak ada istilah goal.
Setiap pemain patah keleng ini mempunyai kebebasan berlari diluasnya lapangan, sedang untuk mendapatkan skor caranya yaitu dengan menendang bola ke arah botol atau kaleng yang diletakkan berdiri.
Skor akan dihitung jika bola yang kita tendang bisa mengenai atau menjatuhkan botol tersebut. Jadi disitulah mengapa permainan ini disebut dengan Patah Kaleng.

33. Permainan Tradisional Inkaropianik

Permainan tradisional yang ke 33 adalah permainan Inkaropianik , permainan ini sangat terkenal di Kepulauan Raja Ampat, permainan rakyat ini menggambarkan kuatnya ikan dalam usah untuk melepaskan dari jaring yang menangkapnya.
Minimal jumlah dalam permainan ini adalah 6 orang, jika dalam bermain Inkaropianik ini semakin banyak orang, maka akan semakin menambah keseruannya.

34. Permainan Tradisional Gulat Bob

Permainan gulat bob merupakan permainan tradisional yang berkembang pada masyarakan Marind Anim di pulau Kimaam. Gulat bob sendiri adalah warisan dari nenek moyang masyarakat Marind Anim.
Jika ada Seorang laki-laki yang memiliki pasangan direbut oleh laki-laki lain maka akan diselesaikan dengan melakukan pertandingan Gulat bob. Namun pada tahun 1982 gulat bob berubah fungsi, gulat bob resmi menjadi permainan tradisional masyarat Marind Anim.

35. Permainan Tradisional Bakiak

Permainan bakiak ini berasal daro daerah Sumatera Barat yang biasa disebut dengan Terompa galuak. Alat yang digunakan untuk bermain baik adalah sandal yang dibuat dari kayu, sandal ini cukup panjang karena dipakai untuk 3-5 orang.
Permainan ini membutuhkan kekompokan dan juga konsentrasi karena 1 sandal dipakai oleh 1 regu yang terdiri dari 3-5 orang. Regu yang mencapai garis finish yang sudah ditentukan dialah yang menjadi pemenangnya.

36. Permainan Tradisional Meong-meongan

Permaina ini berasal dari Bali, permainan ini dimainkan anak-anak dengan iringan lagu meong-meing. Permainan ini mengenai usaha kucing, dalam bahasa bali disebut dengan “meng”, untuk menangkap tikus “bikul”.
Permainan ini dimainkan lebih dari 8 anak, dimana seorang anak berperan sebagai bikul dan seorang lagi menjadi meng dan sisanya akan membuat lingkaran sebagai benteng untuk melindungi bikul.
Bikul berada di dalam lingkarang, sedangkan meng di luar lingkaran selama pelingdung bernyanyi. barulah meng bisa menagkap bikul saat nyanyian sampai kata ‘juk-juk meng juk-juk meng juk-juk kul’.

37. Permainan Tradisional Balap Karung

Balap karung merupakan permainan tradisional yang sangat populer saat acara hari kemerdekaan Indonesia. Cara bermain balap karung tidaklah sulit, para peserta diharuskan memasukkan kaki sampai pinggang ke karung, kemudian beradu cepat menuju garis finish.
Meskipun ada beberapa orang yang mengkritik permainan ini karena dianggap sebagai kegiatan hura-hura, akan tetapi balap karung masih menjadi permainan favorit dalam rangka acara kemerdekaan.

38. Permainan Tradisional Ketapel

Ketapel merupakan permainan yang terbuat dari kayu yang memiliku bentuk seperti huruf ‘Y’ atau dahan kayu yang becabang yang memiliki tinggi sekitar 25 cm.
Di kedua ujung kayu tersebut kita pasang karet pentil yang berwarna merah atau hitam dengan panjang sekitar 40 cm. Ujung-ujung karet nanti kita beri kulit yang berguna untuk memegang peluru yang akan di tembakkan.
Ketapel biasanya digunakan untuk menembak sesuatu atau untuk mengetes seberapa jitu kita menembak. Untuk pelurunya biasanya menggunakan batu kecil atau kerikil.
Cara menggunakan ketapel cukup dengan meletakkan peluru di kulitnya tadi, kemudian tarik karetnya sambil kita bidikkan ke sasaran.

39. Permainan Tradisional Kejar-kejaran

Permainan ini sangat asyik, cara bermainnya pertama kita hompimpa yang terdiri minimal 10 orang, 5 orang akan menjadi penjahat dan 5 lainnya akan menjadi polisi. Si penjahat ini akan berlari duluan, kita beri waktu kira-kira 30 detik baru kita boleh mengejar penjahat.
Setiap penjahat yang tertangkap akan menjadi kawan polisi dan juga ikut serta membantu menangkap penjahat, begitu seterusnya sampai kawanan penjahat habis dan menjadi polisi. Permainan ini sering sekali di mainkan saat sekolah pada jam istirahat.
40. Permainan Tradisional Sepak Sekong atau Sepak Tekong

hanyakatasatya.wordpress.com
Permainan ini biasanya dimainkan di halaman rumah yang terdapat banyak tempat bersembunyi, sepak sekong sangat di gemari untuk mengisi waktu di sore hari. Jumalah pemain yang ideal untuk memainkan permainan ini sejumlah 6-11 orang.
Cara bermainnya cukup mudah, pertama bola kita tempatkan di tengah-tengah halaman kemudian kita beri lingkaran di sekitar bola dengan diameter lebih besar sedikit dari bola. Kita tentukan dulu siapa yang jaga, setelah sudah kita bersembunyi.
Tugas dari penjaga adalah mencari pemain yang bersembunyi sembari menjaga bola agar tidak ditendang oleh pemain yang bersembunyi. Jika yang sembunyi ketahuan maka penjaga akan menendang bola, dan yang ketahuan tadi akan gantian jaga, begitu seterusnya.

41. Permainan Tradisional Peupok Leumo

Permainan yang berasal dari Aceh ini merupakan permainan mengadu sapi satu dengan yang lainnya, yang ikut serta dalam permainan ini kebanyakan adalah peternak sapi yang masih dalam 1 kawasan.
Permainan peupok leumo ini dulunya diadakan hampir setiap sore hari, akan tetapi para ulama tidak mengijinkannya karena dalam permainan ini ada unsur penganiayaan pada hewan, jadi setelah itu permainan ini tidak lagi dibudayakan.

42. Permainan Tradisional Geudeu-geudeu

Permainan ini juga berasal dari Aceh, permainan ini merupakan jenis olah raga seni bela diri. Olah raga ini mirip dengan gulat yang dimainkan oleh lelaki.
Permainan ini diikuti oleh beberapa tim, satum timnya berjumlah 3 orang. Biasanya permainan ini diselenggarakan antar kampung usai melakukan panen padi.
Geudeu-geudeu merupakan permainan olahraga yang cukup keras, para pemain harus mempunyai ketahanan fisik dan juga tahan banting.

43. Permainan Tradisional Lenggang Rotan

Permainan ini merupakan jenis permainan yang bahannya terbuat dari rotan berukuran kecil yang dibuat seperti gelang melingkar, rotan yang digunakan hanya berukurang tidak lebih besar dari jempol tangan.
Rotan yang sudah jadi seperti gelang melingkar tadi dimainkan dengan cara di masukkan ke bagian badang lalu digoyang-gouangkan, kemudian rotan itu akan berputar. Rotan yang jatuh maka pemainnya dianggap kalah.
44. Permainan Tradisional Pa’raga

makassar-travel-guide.blogspot.com
Permainan Pa’raga merupakan kesenian asli Bugis Makassar. Selain mempunyai kekayaan budaya, Indonesia memiliki beragam olahraga rakyat yang mendunia.
Perlu diketahui bahwa sepak takraw muncul pertama kali di Makassar. Tentu kita Bangga karena asal sepak takraw yang mendunia itu dari Makassar. Permaianan takraw adalah permainan tradisonal khas dari Makassar.

45. Permainan Tradisional Pacu Kude

Dapat diartikan bahwa pacu kude adalah pacuan kuda, permainan ini berasal dari Kabupaten Aceh tengah. Kuda dijadikan transportasi di daerah ini karena memang disini daerah pegunungan.
Sehabis panen kuda-kuda ini tidak memiliki kegiatan penting. Jadi waktu-waktu ini di manfaatkan oleh kuda-kuda untuk lari berkelompok, kemudian hal ini di koordinir dan akhirnya terbentuklah yang namanya permainan pacu kude.
Awalnya permainan ini adalah permainan yang bersifat informal, tidak ada peraturan didalamnya. Akan tetapu seiring berjalannya waktu permainan ini di jadikan permainan tersmi yang terdapat peratura-peraturan yang ditentukan.

46. Permainan Tradisional Bambu Gila

Permainan tradisional Maluku ini merupakan permainan yang penuh mistis, permainan bambu gila ini membuat para pemain memasuki dunia supranatural.
Untuk bisa memainkan bambu gila ini kita memerlukan bambu yang mempunyai diamter 8 cm dan panjangnya sekitar 2,5 meter dan harus mempunyai jumlah ruas ganjil. Pemain yang memegang bambu berjumlah 7 kemudian ditambah 1 lagi yaitu seorang pawang.
Pawang akan membacakan matra kemudian meniupkan asak kemenyan ke arah bambu. Asap dan kemenyan berfungsi untuk memanggil roh para leluhur yang akan memberi kekuatan mistis untuk bambu.
Bambu awalnya tidak terlalu berat, namun lama-kelamaan akan terasa sangat berat, para pemain pun harus kuat memeluk bambu tersebut.

47. Permainan Tradisional Rangku Alu

Permainan rangku alu biasanya diadakan untuk merayakan hasil panen yang biasanya dimulai juni dan juli. Permainan ini terdiri dari 2 regu, regu pertama untuk bermain dan regu ke dua untuk menjaga.
Regu yang bertugas untuk menjaga menggerakan bambu sambil menyanyi, kemudian kelompok pemain akan melompat pada sela-sela bambu.
Mereka melompat dan berusaha menghindar dari jepitan bambu, pemain akan melompat sesuai dengan irama agar tidak terjepit bambu.

48. Permainan Tradisional Para

Pohon para atau karet ini sangat banyak ditemukan  di daerah Riau, buah karet yang sudah tua banyak yang berjatuhan kemudian diambil dan dimainkan oleh anak-anak untuk dipertandingkan.
Cara bermain dengan buah para ini cukup mudah, pertama kita suit, yang menang akan jalan lebih dulu dan yang kalah harus meletakkan buah karetnya dibawah, lalu kita pukul dengan buah jagoan kita.
Jika tidak pecah maka punya kita gantian dibawah, begitu seterusnya sampai buah karet pecah.

49. Permainan Tradisional Domikado

Untuk bermain dengan permainan yang satu ini tidak perlu membutuhkan tenanga ekstra, kita cukup dengan duduk saja. Permainan ini sangat populer saat saya masih SD, jadi itu sekitar 10-12 tahun yang lalu.
Cara bermainnya sangat gampang, pertama kita buat lingnkaran kemudian kedua tangan kita letakkan di atas paham teman kita yang berada disamping.
Kemudian teman disampingmu itu akan menepukkan tangannya ke tanganmu sambil menyanyikan lagu domikado, akan ada orang yang terkena hukuman jika tepukan tangan tadi kena kita pas di akhir nyanyian Domikado.

Oleh : Taryono Pelabuhan Canggu